Nilai sebesar 7 juta dollar AS atau sekitar Rp 67 miliar harus dibayar Google kepada 38 negara bagian di AS dan District of Columbia terkait aksi proyek pemetaan panorama Street View, mereka diduga mengumpulkan password dan data pribadi dari jaringan nirkabel WiFi, sejak 2008.
Mobil Google Street View dituduh mencuri data WiFi dari rumah-rumah yang dilewatinya. Menurut Google, hal ini disebabkan oleh kesalahan sepotong kode pemrograman di software mobil Street View. Mulanya, mobil Street View hanya ingin mengumpulkan sebatas nama jaringan WiFi dan nomor router, untuk mengembangkan layanan berbasis lokasi dan peta. Namun ternyata, mobil Street View otomatis mengumpulkan pesan e-mail, alamat situs, dan password. Jaksa Agung Connecticut George Jepsen, yang memimpin kasus ini, mengatakan bahwa Google akan menghapus data yang mereka kumpulkan di Amerika, Selasa (12/3/2013).
Di Indonesia, Google menggelar proyek Street View di Jakarta pada November 2012. Proyek ini akan dilanjutkan ke beberapa kota lain. Jika ada pihak yang merasa privasinya terganggu, maka Google membuka diri untuk segala macam pengaduan.
"Para pemimpin proyek tidak pernah menginginkan data itu, tidak menggunakan, bahkan tidak melihat data itu," ujar juru bicara Google seperti dilansir Kompas dari situs Reuters.
"Dengan pendapatan 100 juta dollar AS per hari, denda jumlah kecil itu tidaklah cukup untuk mencegah perilaku buruk Google," kata Steve Pociask, Presiden American Consumer Institue. Sebagian pihak mengkritik kecilnya jumlah denda yang harus dibayar Google. Uang sebesar 7 juta dollar AS merupakan sebagian kecil dari pendapatan Google yang mencapai 50,2 miliar dollar AS pada 2012, dengan laba bersih 10,7 miliar dollar AS. Wow.. duit apa daun itu ya?
0 Comments
