Untuk periode beberapa tahun kebelakang Apple berbangga memiliki perangkat iPhone yang punya kekuatan pasar serta gengsi lebih pada ragam kalangan seperti pengguna korporat, sektor bisnis keuangan, pemerintahan, kalangan anak muda, rumah tangga dan lainnya di mancanegara. Kini mereka resah dengan hadirnya perangkat berkualitas sepadan dari Asia terutama ancaman datang lewat vendor HTC, ZTE, Huawei, Sony dan terakhir adalah Samsung.
Acara peluncuran perdana Samsung Galaxy S4 yang diselenggrakan di kota New York, menyiratkan simbolisasi dimulainya babak baru agresifitas strategi pemasaran langsung di jantung pasar lokal AS.
Seperti dilansir dari Telegraph.co.uk, mengundang banyak pendapat analis pasar global. Perangkat Galaxy S4 kelak merupakan ancaman terkuat mengerogoti pangsa pasar iPhone dengan perkiraan laju penjualan sangat pesat di 2013, pendapat dari perusahaan riset media sosial Synthesio, dikatakan pula kehadiran smartphone asal Korea itu memicu lebih dari 150.000 percakapan online banyak sentimen positifnya.
Lain lagi opini analis dari CSS Insight, Galaxy S4 dibangun melalui sukses perangkat terlaris 2012 yakni Galaxy SIII , Samsung pintar menangkap imajinasi publik, idenya cemerlang dan pintar penetrasi pasar, didukung anggaran pemasaran besar membuat manuver bisnis mereka tak tertahan lajunya.
Lebih halus pengamat digital strategi, Ben Evans berkomentar lewat twitter ,” banyak orang menilai Galaxy S4 luar biasa walaupun ada pendapat miring perangkat ini hanya dibungkus plastik, lihatlah sisi postifnya tak bisa dipungkiri produk Samsung sangat serbaguna ‘gateway’ pelengkap permainan digital, mendukung apilkasi kesehatan monitor tekanan darah, sebagai remote TV atau pengendali terhadap perlengkapan rumah tangga misalnya mesin cuci dan banyak lagi, inilah yang mengubah loyalitas serta antusias konsumen smartphone terhadap kekuatan merek Samsung”, tuturnya panjang lebar.
Kekuatan merek Samsung di dunia memang layak diamati oleh kompetitornya yang mampu merubah paradigma pengguna smartphone beralih ke mereka, seperti dahulu sempat dinikmati oleh vendor Nokia, Sony, Blackberry dan Apple. Pihak Apple tampaknya dituntut untuk lebih fokus percepatan di sisi produktivitas, inovasi fitur perangkat, aplikasi serta lini pemasarannya, tak hanya sibuk urusan hukum yang seringkali mereka gelindingkan ke meja hijau seperti perkara hukum Apple terkait paten milik mereka kepada beberapa vendor, kasus paten merek dagang iPhone di Brazil dan Meksiko.
source : via
0 Comments
