Ketika membuka halaman sebuah situs banyak kita dapati iklan-iklan tertampil dalam berbagai bentuk, apakah berupa teks saja, gambar statis, gambar flash, pop up window, splash screen dan sebagainya. Mudah bagi peselancar dunia maya pengguna komputer pribadi (PC) untuk tidak menampilkannya lewat opsi pilihan browser menolak tampilan iklan, tetapi terkadang munculnya iklan di perangkat pengguna jalur layanan penyelenggara nirkabel (operator) pascabayar atau prabayar tentunya akan boros menyedot batasan kuota serta kecepatan loading situs.
Nah, Komisi Perdagangan AS (FTC) kemarin 12/03/2013, memberi himbauan dan peringatan bagi penyelenggara layanan media jejaring sosial untuk tidak serampangan dalam penempatan iklannya. Disoroti disini maraknya iklan lewat akses akun Twitter dan Facebook, mudahnya secara otomatis mucul di layar pengguna perangkat mobile yang mengaktifkan versi desktop.
Menurut Lesley Fair dari FTC, melansir dari Reuters bahwa pengiklan online seharusnya menentukan batasan jelas, serta pemberitahuan konsumen dengan memberi notifikasi ijin akses ke perangkat dan platform mobile para konsumen untuk melihat iklan mereka. Ingatlah, sebagian besar halaman situs web juga didapati bisa tertampil pada smartphone secara mencolok tanpa “filter”, ujarnya menambahkan.
Diakuinya lampu kuning peringatan FTC ini belum memiliki kekuatan hukum tapi mereka tetap gigih mengingatkan khususnya pada komunitas social terbesar Twitter dan Facebook, untuk merancang dengan baik platform mereka terkait pengabaian hak-hak konsumen mobile
0 Comments
